manusia-manusia itu pernah menjadi miliknya, menyesalnya saya mengetahui sebuah pengakuan dari dirinya.. setelah saya melihat manusia-manusia itu entah apa yang saya pikirkan.. mengapa dirinya mau ? mengapa dia tidak berfikir tentang latar belakang manusia-manusia itu ? apakah pertanyaan itu adalah ego saya sendiri yang begitu sayang kepadanya ? yang lebih penting saya bisa terus bersama dirinya..
ketika mereka kembali di tengah-tengah keseharian dia, mereka ternyata berniat untuk mengusik ! merusaknya dengan kata-kata manis yang berbisik berisi janji dan curahan hatinya.. bak (ibarat) racun yang ditenggak tanpa terlihat efeknya ! mengapa mereka tidak berfikir ? dia sudah menjadi milikku.. betapa bodohnya mereka, yang terus berharap dan terus berharap !
gangguan dari mereka pun tidak digubris oleh dirinya, "biarkan saja.." kataku. dia hanya meminta belas kasihan.. tapi apa yang meraka beri untuk dia di waktu itu ? kesenangan kah ? atau malah keterpurukan ? di saat kesabaran dia telah sampai ujung batas dan kata "putuslah" yang menjadi jalan keluar.. malah salah satu dari mereka-mereka itu malah menyebarkan perihal negatif dari dirinya "cewek matre yang haus akan materi" itulah yang di lontarkan dari mulut salah satu dari mereka. apakah itu baik diucapkan ? mengapa mereka mau jika sebelumnya mereka tahu kalau dia seperti itu ? huhh.. mungkin mereka tidak berfikir dengan logika.
dan sekarang.. dia menyanggah perihal mereka tentang itu ! salah satu dari mereka marah.. dan membuat masalah, pecahlah persahabatan dia dan mereka, saya hanya bisa terdiam sambil memperhatikan kebodohan mereka itu yang terus meracuni mereka-mereka lainya agar membenci dia.
setelah sekian hari.. mereka sadar apa yang diperbuatnya, minta maaf ? segampang itukah ? padahal apa yang mereka katakan tentang dia kepada mereka-mereka lainya tidak di fikirkan dengan hati nurani dan segampang itu.. dia mengucapkan maaf.. tentu tidak mudah pula memaafkan kesalahan mereka yang membuat nama baik dia kurang baik...
-sekian-