Secara bahasa, manusia berasal
dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berfikir, berakal
budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Sedangkan
secara umum pengertian kebudayaan merupakan jalan atau arah didalam bertindak
dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan.
Kebudayaan manusia itu menciptakan suatu keindahan yang biasa kita sebut dengan suatu seni. Keindahan atau seni dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang dijalaninya menjadi lebih indah.
Manusia dan keindahan atau seni memang tidak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya menjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan.
Kebudayaan manusia itu menciptakan suatu keindahan yang biasa kita sebut dengan suatu seni. Keindahan atau seni dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang dijalaninya menjadi lebih indah.
Manusia dan keindahan atau seni memang tidak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya menjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Berikut ini definisi-definisi
kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli:
1. Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan
yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang
sebagai anggota masyarakat.
2. M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan
yang meliputi bentuk teknologi social, ideologi, religi, dan kesenian serta
benda, yang kesemuanya merupakan warisan social.
3. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
4. Dr. K. Kupper
Kebudayaan merupakan sistem
gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan
berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
5. William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat
peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang
jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang
layak dan dapat di tarima ole semua masyarakat.
6. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi
manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman
dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai
rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender.
1. Unsur – unsur Pembangun Manusia
Dari sekian banyak unsur yang menjadi 2 klasifikasi, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani.
Ada dua pandangan tentang unsur-unsur yang membangun manusia:
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender.
1. Unsur – unsur Pembangun Manusia
Dari sekian banyak unsur yang menjadi 2 klasifikasi, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani.
Ada dua pandangan tentang unsur-unsur yang membangun manusia:
1. Manusia itu terdiri atas empat
unsur yang saling berkaitan
a. Jasad, yaitu badan kasar
manusia yang nampak, dapat diliat, dapat difoto, dapat dilihat dan menempati
ruang dan waktu
b. Hayat, yaitu mengandung unsur
hidup yang ditandai dengan gerak
c. Ruh, yaitu bimbingan dan
pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
d. Nafas, dalam pengertian diri
atau keakuan yaitu kesadaran akan diri sendiri
2. Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :
a. Id yang merupakan struktur
kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak. Id merupakan libido
murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan
terkait dengan sex.
b. Ego merupakan bagian atau
struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan
menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh
orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan udua tahun.
c. Superego merupakan struktur
kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun.
Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara internal dalam
diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.
2. Hakekat Manusia
Dalam berbagai teori dan pendapat menyatakan bahwa manusia itu pada hakekatnya positif, pada setiap pada suasana apapun juga, manusia berada dalam keadaan yang terbaik untuk menjadi sadar dan berkemampuan untuk melakukan sesuatu. Manusia bersifat rasional dan memiliki kebebasan serta kemampuan untuk membuat keputusan didalam hidupnya, namun disadari dalam kebebasannya itu, manusia juga memiliki keterbatasan.
2. Hakekat Manusia
Dalam berbagai teori dan pendapat menyatakan bahwa manusia itu pada hakekatnya positif, pada setiap pada suasana apapun juga, manusia berada dalam keadaan yang terbaik untuk menjadi sadar dan berkemampuan untuk melakukan sesuatu. Manusia bersifat rasional dan memiliki kebebasan serta kemampuan untuk membuat keputusan didalam hidupnya, namun disadari dalam kebebasannya itu, manusia juga memiliki keterbatasan.
Manusia berupaya sekuat tenaga
untuk tetap hidup, tumbuh dan memperkembangkan hubungan yang akrab dengan
sesamanya. (Prayitno. 1999) menambahkan beberapa gambaran hakekat manusia
sebagai berikut:
1. Manusia adalah makhluk hanya terikat pada
khaliknya yaitu keterikatan sebagaimana menjadi dasar penciptaan manusia itu
sendiri. Firman Allah: “Tidak kujadikan manusia dan jin kecuali untuk mengabdi
kepadaku”.
2. Manusia adalah makhluk tertinggi dan termulia
derajatnya dan paling indah diantara segenapmakhluk ciptaan Tuhan. Manusia
dijadikan pemimpin terhadap dirinya sendiri dan makhluk-makhluk lainnya diatas
bumi ini, manusia diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menjadikan diri
sehebat-hebatnya, seindah-indahnya, semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan
yang ada pada dirinya.
3. Keberadaan manusia dilengkapi dengan empat
dimensi kemanusiaan yaitu keindividualan, kesosialan, kesusilaan dan
keberagaman yang perlu dikembangkan secara menyeluruh, terpadu selaras, serasi
dan seimbang demi terwujudnya kehidupan manusia seutuhnya.
3. Kepribadian Bangsa Timur
Orang-orang timur mempunyai manner yang khas yang membedakannya dengan bangsa lain. Bangsa timur sangat terkenal dengan keramahtamahannya terhadap orang lain bahkan orang asing sekalipun. Bagaimana mereka saling memberikan salam, tersenyum atau berbasa basi menawarkan makanan atau minuman. Bangsa timur juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai atau norma norma yang tumbuh di lingkungan masyarakat mereka.
3. Kepribadian Bangsa Timur
Orang-orang timur mempunyai manner yang khas yang membedakannya dengan bangsa lain. Bangsa timur sangat terkenal dengan keramahtamahannya terhadap orang lain bahkan orang asing sekalipun. Bagaimana mereka saling memberikan salam, tersenyum atau berbasa basi menawarkan makanan atau minuman. Bangsa timur juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai atau norma norma yang tumbuh di lingkungan masyarakat mereka.
Contohnya saja nilai kesopanan.
Di beberapa negara di Asia ada cara dimana kita harus menundukkan/membungkukkan
badan 90 derajat pada orang yang lebih tua atau mempunyai kedudukan yang lebih
tinggi secara finansial maupun pendidikannya untuk menunjukkan rasa hormat
kita. Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut
dan sopan dalam bergaul maupun berpakaian. Orang-orang timur juga sangat
mengedepankan kepentingan bersama daripada kepentingan yang bersifat pribadi.
Bangsa lain juga sangat suka
dengan kepribadian bangsa timur yang tidak individualis, dan saling menghargai
serta tolong menolong satu sama lain tanpa pamrih. Selain itu bangsa timur
sangat menjaga tali silaturahmi atau kekeluargaan antar sesama. Bangsa timur
juga terkenal mempunyai pribadi sebagai bangsa pekerja keras, mereka akan
berjuang untuk memenuhi kebutuhan baik kebutuhan individu mereka atau kebutuhan
kelompok. Tingkat keagamaan atau religiusitas mereka juga tinggi, terlihat dari
seringnya mereka melakukan ibadah. kepercayaan bangsa timur terhadap nenek
moyang mereka juga masih kental hingga saat ini. bangsa timur juga terkenal
sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai kebudayaan bangsanya. Kebudayaan
itulah yang mereka jadikan sebagai panutan mereka dalam berperilaku.
4. Pengertian Kebudayaan
Secara etimologis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “budhayah”, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Sedangkan ahli antropologi yang memberikan definisi tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiah adalah E.B. Tylor dalam buku yang berjudul “Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat. Pada sisi yang agak berbeda,
4. Pengertian Kebudayaan
Secara etimologis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “budhayah”, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Sedangkan ahli antropologi yang memberikan definisi tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiah adalah E.B. Tylor dalam buku yang berjudul “Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat. Pada sisi yang agak berbeda,
Koentjaraningrat mendefinisikan
kebudayaan sebagai keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang
teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkanya dengan belajar dan yang semuanya
tersusun dalam kehidupan masyarakat. Dari beberapa pengertian tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara
belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupanan masyarakat.
Secara lebih jelas dapat
diuraikan sebagai berikut:
1.Kebudayaan adalah segala
sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia, yang meliputi:
a.kebudayaan
materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-benda ciptaan manusia,
misalnya kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain.
b.Kebudayaan
non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak dapat dilihat dan
diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
2.Kebudayaan itu tidak diwariskan
secara generatif (biologis), melainkan hanya mungkin diperoleh dengan cara
belajar.
3.Kebudayaan diperoleh manusia
sebagai anggota masyarakat. Tanpa masyarakat kemungkinannya sangat kecil untuk
membentuk kebudayaan. Sebaliknya, tanpa kebudayaan tidak mungkin manusia
(secara individual maupun kelompok) dapat mempertahankan kehidupannya. Jadi,
kebudayaan adalah hampir semua tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
5. Unsur – unsur Kebudayaan
Unsur-unsur kebudayaan meliputi semua kebudayaan yang ada dunia, baik yang kecil, sedang, besar, maupun yang kompleks. Menurut konsepnya Malinowski, kebudayaan di dunia ini mempunyai tujuh unsur yaitu :
1. universal, yaitu bahasa,
2. sistem teknologi,
3. sistem mata pencaharian,
4. organisasi sosial,
5 . sistem pengetahuan,
6. religi,
7. Kesenian.
Seluruh unsur itu saling terkait antara yang satu dengan yang lain dan tidak bisa dipisahkan.
6. Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga yaitu :
5. Unsur – unsur Kebudayaan
Unsur-unsur kebudayaan meliputi semua kebudayaan yang ada dunia, baik yang kecil, sedang, besar, maupun yang kompleks. Menurut konsepnya Malinowski, kebudayaan di dunia ini mempunyai tujuh unsur yaitu :
1. universal, yaitu bahasa,
2. sistem teknologi,
3. sistem mata pencaharian,
4. organisasi sosial,
5 . sistem pengetahuan,
6. religi,
7. Kesenian.
Seluruh unsur itu saling terkait antara yang satu dengan yang lain dan tidak bisa dipisahkan.
6. Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah
kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau
disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam
pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka
itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam
karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan
sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini
sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat
diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan
fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia
dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat,
dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
7. Orientasi Nilai Budaya
Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia. Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.
7. Orientasi Nilai Budaya
Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia. Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.
Lima
Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia (
kerangka Kluckhohn ) :
Hakekat Hidup
Hidup itu buruk
Hidup itu baik
Hidup bisa buruk dan baik, tetapi
manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik.
Hidup adalah pasrah kepada nasib
yang telah ditentukan.
Hakekat Karya
Karya itu untuk menafkahi hidup
Karya itu untuk kehormatan.
Persepsi Manusia Tentang Waktu
Berorientasi hanya kepada masa
kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini
bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja
semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
Orientasi masa lalu. Masa lalu
memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai
apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
Orientasi masa depan. Manusia
yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya
terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai
langkah-langkah yang harus di lakukannnya.
Pandangan Terhadap Alam
Manusia tunduk kepada alam yang dashyat.
Manusia berusaha menjaga
keselarasan dengan alam.
Manusia berusaha menguasai alam.
Hubungan Manusia Dengan Manusia
Orientasi kolateral (horizontal),
rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong royong.
Orientasi vertikal, rasa
ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan
memimpin.
Individualisme, menilai tinggi
uaha atas kekuatan sendiri.
8.
Perubahan Kebudayaan
Pengertian perubahan kebudayaan
adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian
diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan
yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Contoh :
Masuknya mekanisme pertanian
mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional seperti
teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik “Huller” di pabrik
penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi kehilangan
pekerjaan.
Semua terjadi karena adanya salah
satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan
gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup
semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan
perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi social. Perubahan
kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.
Ada faktor-faktor yang mendorong
dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu:
a. Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan
yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi
( kebudayaan material).Adanya individu-individu yang mudah menerima
unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.Adanya faktor
adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
b. Menghambat perubahan
kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan
yang memiliki potensi sukar berubah seperti : adat istiadat dan keyakinan agama
( kebudayaan non material) Adanya individu-individu yang sukar menerima
unsure-unsur perubahan terutama generasi tu yang kolot.
Ada juga faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
1.
Faktor intern
• Perubahan Demografis
Perubahan demografis disuatu
daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya
perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o: bidang perekonomian, pertambahan
penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
• Konflik social
Konflik social dapat mempengaruhi
terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat. c/o: konflik
kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah
transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat
dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
• Bencana alam
Bencana alam yang menimpa
masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o; bencana banjir, longsor, letusan
gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru,
disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya
setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi.
• Perubahan lingkungan alam
Perubahan lingkungan ada beberapa
faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan
karena erosi atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan
demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan
mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.
2.
Faktor ekstern
• Perdagangan
Indonesia terletak pada jalur
perdagangan Asia Timur denga India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah
sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain
berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat
sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada.
• Penyebaran agama
Masuknya unsur-unsur agama Hindhu
dari India atau budaya Arab bersamaan proses penyebaran agama Hindhu dan Islam
ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses
penyebaran agama Kristen dan kolonialisme.
• Peperangan
Kedatangan bangsa Barat ke
Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam
suasana tersebut ikut masuk pula unsure-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.
9.
Kaitan Manusia dengan Kebudayaan
“MANUSIA DAN KEBUDAYAAN”
A. Pengertian Kebudayaan
Kata budaya atau kebudayaan itu
sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Secara lebih rinci, banyak hal-hal yang dapat
kita pelajari tentang definisi kebudayaan. Bagaimana cara pandang kita terhadap
kebudayaan, serta bagaimana cara untuk menetrasi kebudayaan yang faktanya telah
mempengaruhi kebudayaan lain. Jadi kesimpulan dari pengertian kebudayaan adalah
hasil karya cipta karsa manusia yang berasal dari alam sekitarnya untuk
memenuhi kebutuhan hidup bersama.
B. Kaitan Manusia Dengan
Kebudayaan
Manusia seperti yang kita tahu,
sangat erat kaitannya dengan arti kebudayaan. Kebudayaan itu ibaratnya seperti
ciri khas dari manusia yang menggunakan kebudayaan tersebut. Banyak sekali
kebudayaan di negara Indonesia tercinta kita ini, salah satunya adalah seperti
kebudayaan Jawa, dan masih banyak lagi.
Hakikat manusia dalam
melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak
terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita
karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu.
Namun akhir-akhir ini, kita pasti sudah tahu kalau banyak dari kebudayaan di
negara kita ini telah terpengaruh oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan
barat. Ya, itu benar. Ini merupakan efek dari arus globalisasi yang sangat
kencang sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan dari luar yang bebas keluar masuk
ke dalam negara kita ini sehingga kebudayaan kita agak sedikit ‘terpengaruh’
oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan kelalaian
masyarakat sekarang yang tidak mampu menjaga keaslian budaya itu merupakan
warisan dari nenek moyang kita terdahulu. Tapi ini sudah terlambat untuk
diatasi. Mengapa? Ibaratnya itu kita seperti berjalan melawan arus yang sangat
kencang, seperti itulah yang masyarakat kita sedang alami. Mereka tidak
mempersiapkan pertahanan untuk melawan arus kencang tersebut. Bahkan mereka
mulai mengikuti arah arus tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena jika ini
dibiarkan terus maka kebudayaan asli kita akan perlahan-lahan hilang. Tidakkah
kita berpikir, bagaimana dengan anak cucu kita kelak yang akan mewariskan
kebudayaan kita, sedangkan kebudayaannya itu sudah ‘tercemar’ oleh kebudayaan
asing atau luar? Apakah mereka akan bangga dengan kebudayaannya itu? Sungguh
ironis memang.
Kesimpulan
Jadi kesimpulan dari uraian di atas adalah
kaitan manusia dan kebudayaan sangatlah erat, sebab kebudayaan timbul karena
hasil karya cipta dan karsa dari manusia itu sendiri. Dengan kebudayaan dapat
mengatur kehidupan manusia untuk hidup bersosialisasi dengan manusia lain di
sekitarnya. Dan kebudayaan dapat hilang karena masuknya budaya lain. Oleh sebab
itu, banyak suku lain menolak kebudayaan dari luar di khawatirkan akan merusak
kebudayaan yang mereka anut sejak jaman dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
http://gabriellaaningtyas.wordpress.com/2012/11/12/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/
http://disclamaboy.wordpress.com/2011/02/16/kebudayaan-kepribadian-bangsa-timur-dan-perubahan-kebudayaan/
http://mamora007.blogspot.com/2012/10/bab-2unsur2-pembangun-manusia.html
http://007indien.blogspot.com/2011/12/hakikat-manusia-pendidikan-dan-budaya.html
http://badrusa2am.blogspot.com/2012/10/manusia-kebudayaan.html
http://windyku.wordpress.com/2011/02/13/3-wujud-kebudayaan-menurut-dimensinya/
http://zudozulfadlia.blogspot.com/
DAFTAR PUSTAKA
http://gabriellaaningtyas.wordpress.com/2012/11/12/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/
http://disclamaboy.wordpress.com/2011/02/16/kebudayaan-kepribadian-bangsa-timur-dan-perubahan-kebudayaan/
http://mamora007.blogspot.com/2012/10/bab-2unsur2-pembangun-manusia.html
http://007indien.blogspot.com/2011/12/hakikat-manusia-pendidikan-dan-budaya.html
http://badrusa2am.blogspot.com/2012/10/manusia-kebudayaan.html
http://windyku.wordpress.com/2011/02/13/3-wujud-kebudayaan-menurut-dimensinya/
http://zudozulfadlia.blogspot.com/